Saat mendengar orang china, maka yang pasti kita pikirkan adalah
pedagang yang sukses. Memang dikalangan masyarakat kita mayoritas
keturunan china adalah pedagang. Dan mereka menjadi pedagang yang
sukses, tokonya ramai, dagangannya laku dengan larisnya. Di sektor
inilah orang china banyak bekerja dan berhasil. Lalu kenapa mereka
rasanya begitu mudah untuk sukses dalam berdagang. Tentunya kita harus
belajar juga dari mereka. Yaitu bagaimana bisa menjadi sukses dalam
bekerja.
Jadi Pedagang Lebih Baik
Dengan berdagang mereka bisa menjadi bos karena dia yang mengurusinya
sendiri, dia tidak disuruh-suruh. Adanya perkataan yang menyatakan bahwa
untuk jadi kaya hanya dimiliki oleh orang-orang yang berani mengambil
resiko. Dan berdagang adalah salah satu yang resikonya besar. Jadi
dengan berdagang akan bisa jadi lebih cepat kaya.
Kerja Keras
Ini yang terkenal dari orang china, mereka sangat suka kerja dan bekerja
dengan keras. Mereka memiliki jam kerja lebih banyak dari yang lain.
Hanya orang yang mau bekerja dengan keras dan tidak mudah putus asa yang
bisa sukses.
Suka Tantangan dan Berani Mengambil Resiko
Selain semangat kerja yang tinggi. Orang china juga berani mengambil
resiko, suka tantangan. Setiap tantangan menjadi jalan kesuksesan dan
peluang yang lebih baik.
Pintar Melihat Peluang
Ini dia yang paling menentukan keberhasilan. Orang china mampu melihat
peluang dan mengambil peluang itu serta menekuninya. Kadang orang
beranggapan itu bukan usaha yang akan menghasilkan uang banyak. Tapi
orang china mampu mengubah usaha yang dianggap tidak tidak menguntungkan
menjadi lahan yang menjanjikan.
Jaringan yang Solid
Bagi orang china, tidak ada saingan, yang ada adalah saling melengkapi.
Melengkapi dalam arti, saling menyuplai dan memperbanyak ragam dan jenis
jualannya. Ini akan mampu menciptakan banyak peluang usaha dan pembeli
memiliki banyak pilihan.
Mengumpulkan Informasi dan Belajar.
Sebelum terjun ke suatu bidang usaha, umumnya orang Tionghoa akan
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Mereka tidak segan pergi ke
saudara, teman, dan bahkan pihak yang tidak mereka kenal. Setiap
pembicaraan dengan siapa saja mereka untuk menanyakan usaha yang akan
mereka tekuni. Kemanapun mereka pergi, mereka akan membuka mata dan
telinga lebar-lebar. Dengan kata lain mereka sangat mahir melakukan
survey terhadap usaha yang akan mereka geluti.
Selain itu, mereka juga tidak segan untuk belajar. Cara belajar yang
umum dari mereka adalah bekerja untuk orang yang usahanya serupa.
Setelah yakin telah menguasai cukup informasi dan keterampilan mereka
akan berusaha sendiri.
Melakukan Perencanaan
Perencanaan yang paling umum dilakukan oleh orang Tionghoa adalah
melihat dari segi untung-ruginya suatu usaha. Dalam bahasa akademis,
mereka mempertimbangkan visibility usaha yang akan mereka jalankan.
Berapa banyak ongkos yang akan dikeluarkan, bagaimana cara mendapatkan
bahan baku/material, bagaimana mempersiapakan produk mereka, siapa yang
akan beli, akan dijual dimana, kapan kembali modal, dan berapa
keuntungannya merupakan faktor utama yang mereka pertimbangkan.
Perencanaan mereka juga sangat memperhatikan efektifitas (tujuan
tercapai) dan efisiensi (tepat cara, tanpa banyak mengorbankan waktu dan
tenaga) usaha yang mereka geluti.
Kemampuan Administratif dan Inventory Control
Agaknya banyak orang lupa akan hal yang satu ini. Orang Tionghoa sangat
sadar akan pentingnya kemampuan dalam beradministrasi dan melakukan
mengontrolan inventory. Mereka sangat memperhatikan secara terperinci
setiap kegiatan usaha mereka dan merekamnya dalam catatan. Karena itu
mereka tahu betul bagaimana neraca keuagan mereka dan persediaan
inventory mereka.
Sebagai contoh, jika kita hendak belanja sesuatu di toko orang Tionghoa
sangatlah jarang bahwa mereka sampai kehabisan persediaan.
Mendelegasikan
Orang Tionghoa sadar betul bahwa untuk mengembangkan suatu usaha agar
menjadi besar, mereka harus bisa mendelegasikan pekerjaannya. Syarat
utama pendeligasian adalah bahwa orang atau karyawan mereka harus bisa
dipercaya. Karena itu, mereka cenderung mencari orang yang sudah dikenal
lama dan terbukti bisa dipercaya. Bagi mereka keahlian berusaha bisa
diajarkan, tetapi kebercayaan tergantung dari masing-masing kepribadian.
Karena sistem kepercayaan ini jugalah maka, mereka tidak segan-segan
meminta anak mereka yang masih kecil untuk membantu usaha mereka. Di
lain pihak, anak mereka yang sudah terbiasa terekspos dengan usaha orang
tuanya, membuat sang anak tumbuh dengan naluri usaha yang mendarah
daging.
Mendiversifikasi
Pengusaha Tionghoa tidak mudah merasa puas dan cukup atas usaha mereka.
Mereka selalu berusaha untuk memperluas usahanya. Salah satu caranya
adalah dengan melakukan deversifikasi produk.
Mereka cenderung mempunyai keinginan untuk memenuhi semua kebutuhan dan
keinginan pelanggannya. Mereka ingin agar pelanggannya hanya datang ke
mereka. Untuk itu, mewujudkan keinginan ini, cara yang paling tepat
adalah berani melakukan deversifikasi produk.
Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2011/02/07/belajar-bisnis-dari-orang-cina/, dan www.kaskus.us/showthread.php?t=8308300&page=4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar